Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) merilis daftar nama produk yang diduga mengandung DNA babi. Informasi itu diungkapkan Kepala Badan POM, Penny K. Lukito pada Selasa (27/2).
Saat itu disebutkan ada 13 produk yang dicurigai mengandung DNA, namun tidak merinci secara detail .
Ditemui dikantornya, Jumat (2/3) Penny tersenyum saat disinggung soal itu. Menurutnya, Badan POM memang butuh waktu untuk mengumumkan nama-nama produk enzim pencernaan sejenis Enzyplex tersebut.
"Itu sebenarnya rekapitulasi internal, tapi keluar lagi," jelasnya. Jadi setelah melakukan penelusuran lebih lanjut, Badan POM menemukan adanya produk sejenis Enzyplex yang diproduksi oleh 13 Industri Farmasi. Dari 13 Industri Farmasi itu, 8 sudah tidak lagi memperpanjang nomor izin edar produknya sejak 2013-2015.
Adapun produk yang sudah tidak diproduksi atau tidak perpanjang Nomor Izin Edar dari 8 industri farmasi tersebut adalah:
1. Excelase-E (PT Meiji).
2. Gasflat (PT Pratapa Nirmala)
3. Enzymfort, Pankreoflat, Pankreon Granul (PT Kimia Farma)
4. Bernozym, Berzymplex (PT Bernofarm)
5. Tripanzym (PT Sanbe Farma)
6. Elsazym (PT Otto Pharmaceutical)
7. Decazym (PT Harsen)
8. Primperan Compositum (PT Soho Industri)
Lalu, ada empat produk dari empat perusahaan farmasi yang dengan inisiatif sendiri menyerahkan izin edarnya.
Dengan mengembalikan izin edar, konsekuensinya produsen harus menarik produknya dari pasaran dalam waktu satu bulan.
Pengembalian izin edar itu dilakukan Februari dan proses penarikan akan berproses sampai Maret. Produk yang sedang ditarik dari sarana pelayanan kesehatan adalah:
1. Enzycomb (PT Erlimpex)
2. Vitazym (PT Kalbe Farma)
3. Librozym, Librozym Plus (PT Hexpharm Jaya Laboratories)
4. Flazymec (PT Ifars Pharmaceutical)
"Perlu kami sampaikan bahwa penarikan produk ini merupakan bentuk kehati-hatian, bukan karena produk tersebut mengandung fragmen DNA babi", jelas Kepala BPOM.
Lalu ada satu produk yang sudah diperiksa di laboratorium BPOM dan dinyatakan tidak mengandung fragmen DNA Spesifik Porcine yaitu Xepazym yang diproduksi PT Metiska Farma.
Sumber